Selasa, 23 Agustus 2022

Wanita yang Dirindukan Surga

Assalamualaikum sobat pena.

Ternyata jemariku sudah lama tidak menulis disecarik kertasku, entah apa yang membuat diri ini tidak bersemangat untuk menulis, dan kini aku merindukan akan hal itu.

Kali ini “Sepercik untaian penaku” mereview buku yang sudah ku baca.

Wanita yang Dirindukan Surga karya  M. Fauzi Rachman.

Berangkat dari rasa kegelisahanku, kini banyaknya kaum perempuan yang mulai melupakan ajaran-ajaran agama Islam, bahkan hal-hal yang sepatutnya sudah terinternalisasi didalam diri tiap perempuan. Hal ini pun menjadi pembelajaran untuk diri ini agar terus untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

“Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian, perbanyaklah memohon ampunan, sesungguhnya aku melihat sebagian besar kalian penghuni neraka.” (H.R Muslim)


Bahas perihal perempuan menurutku sangat menarik dan aku sangat menyukainya.

Bagaimana dengan sobat pena, apakah bahas perempuan menarik juga?

Perihal perempuan dalam pandangan Islam yang sering kita dengarkan yaitu baik laki-laki maupun perempuan ialah sama yang membedakan hanyalah Ketaqwaannya saja. Hal ini pun termaktub didalam surat Al-Hujurat ayat 13.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kedudukan perempuan begitu penting pada setiap sendi kehidupan. Kelembutannya tidak menjadikan kedudukan perempuan diabaikan, bahkan melalui potensi yang dimiliki mampu menjadi garda terdepan dalam perjuangan.

Pada masa periode sebelum Hijrah yang biasa kita dengar ialah “budaya jahiliyah.” Jazirah Arab merupakan tempat yang penuh dengan kemaksiatan, kemusyrikan, pembunuhan, dan perzinaan menjadi adat istiadat. Hingga kemudian Allah mengutus Nabi Muhammad SAW guna meluruskan dan memperbaiki agama Islam.

Islam menjadi agama yang sempurna, didalamnya telah diatur seluruh kebutuhan manusia, demikian pula halnya dengan eksistensi Muslimah, sepanjang sejarah Islam telah mencatat dengan indahnya kontribusi Muslimah dalam perjuangan Islam.

Salah satu Muslimah yang ikut berperan dalam masa Hijrah ialah Asma’ binti Abu Bakar. Ia sosok Muslimah yang memiliki kepribadian berani, tidak takut celaan dari orang-orang yang suka mencela di jalan Allah. Ia mengikuti peperangan pada saat itu layaknya para pejuang.  Sosok-sosok itulah yang kemudian menorehkan sejarah indah akan agungnya Peradaban Islam. Dari tangan-tangan mereka Allah memuliakan khilafah Islam karena Muslimah begitu mulia dalam agama Islam.

Bagaimana dengan Muslimah Masa Kini? Mampukah kita menghadapi arus medorenisasi yang begitu pesat dan gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai keislaman. Dipundak kita jualah nasib bangsa ini ditentukan.

Hal apa saja sih yang sering kita anggap biasa aja namun sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari.

^^ Tabarujj yang Dilarang

Maksud dari Tabarujj ini ialah menampakkan sesuatu yang sepatutnya ditutupi

Sobat pena pasti mengerti hal-hal apa saja yang tidak pantas untuk di pamerkan di khalayak ramai.  Hal ini termaktub didalam surat Al-Nur : 31 :
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

Menuruku sebagai Muslimah wajib untuk menutup aurat, semoga diriku, dan dirimu selalu istiqomah dalam menjalani kewajiban ini ya sobat shalihah. Yang belum menutup aurat yuk kita sama-sama belajar dan membiasakan diri untuk menaati ajaran-ajaran yang sesungguh-Nya.

^^ Senang Melakukan Perbuatan dan Perkataan Maksiat dan Sia-sia (Laghwu)

Sobat pena ada yang suka ngerumpi ngga nih ? Hal ini sepertinya sudah menjadi trend mark masa kini ya. Terkadang hal-hal yang menurut kita asyik malah memunculkan hal-hal yang tidak baik pula.

Kini tidak lagi dinilai dari “Who am I?” tetapi “What am I” Hal ini terlihat dari semua moment yang ada ialah sebuah keuntungan dengan dalih aktualisasi diri, pemberdayaan potensi, tanpa kita sadari bahwasanya hal ini yang akan membawa dampak buruk yaitu diperdaya oleh orang-orang yang memiliki tendensi buruk.

Sobat shalihah bagaimana waktu-waktu kosong yang ada kita pergunakan dengan sebaik mungkin, tidak perlu melakukan perbuatan / perkataan yang sia-sia tetapi kita ubah hal buruk itu menjadi lebih baik, contohnya yang biasa ku lalui dengan baca buku, bercengkerama dengan keluarga, diskusi Bersama teman, Baca Al-Qur’an, perbanyak sholawat, menulis, dan produktifitas keseharian ku ialah bekerja, atau ada hal lain yang menarik? Bisa dishare di komentar ya sobat shalihah, mari kita tebarkan kebaikan sebanyak-banyaknya. 

^^ Emosi dan Tidak Sabar

Emosi sudah menjadi salah satu ciri khas perempuan sepertinya terlebih dalam kondisi haid, ketika hormon  sedang mengalami perubahan biasanya emosi meningkat.

Terkadang kita lebih mengedepankan ego sehingga emosi akan terluapkan dengan sendirinya. Sobat pena pernah dengar tidak bahwa lebih baik diam dari pada harus berbicara ketika emosi/marah karena takut mengeluarkan kata-kata yang tidak sepatutnya.

Sobat shalihah bagaimana menghadapi hal tersebut?

Tentunya dengan banyak-banyak istighfar yaa 😊 Biasakan dengan hal ini, perlahan-lahan ya sobat shalihah. Sebaik-baiknya emosi ialah dengan cara terdidik. Jangan sampai perkataan yang kita lontarkan akan menyakiti hati seseorang.

Sobat pena, momen apa yang membuat kalian harus berada di fase “sabar”?

Ada yang bersabar karena menunggu panggilan pekerjaan?

Ada yang bersabar karena si “Dia” Bersama yang lain?

Ada yang bersabar karena belum melanjutkan pendidikannya?

Ada yang bersabar karena menunggu waktu untuk sidang skripsi?

Ada yang bersabar karena menunggu si “Dia” datang untuk melamar?

Ada yang bersabar karena sakit yang dideritanya?

Dan masih banyak perihal lainnya tentang “sabar”

Menurutku kesabaran itu tidak ada batasnya, karena kesabaran menjadi keharusan yang dimiliki setiap manusia.

Pada zaman Rasulullah ada seorang perempuan yang terkena penyakit. Rasulullah menganjurkan bersabar atas penyakit yang dideritanya, dan perempuan tersebut memilih untuk bersabar, maka Rasulullah menjanjikan surga baginya.  

Sebaik-baiknya ialah doa menjadi senjata dalam menghadapi masalah dalam dinamika kehidupan ini. Bukan dengan mengutuk bahkan memaki-maki.

 

Sobat pena … Tiga hal tersebut menjadi sebuah contoh yang harus kita tanamkan didalam diri, nilai-nilai ke Islaman yang harus terinternalisasi pula didalam diri kita. Semoga kita dapat melangkah dengan hal-hal kebaikan. Tulisan ini mengajak para sobat pena untuk agar senantiasa mengoptimalkan momen beribadah dalam setiap situasi dan kondisi. Kita sama-sama belajar, dan sama-sama mengingatkan akan kebaikan ya.

 

Salam Hangat ku untuk para Muslimah Tangguh,

Selasa, 23 Agustus 2022

-Kataku 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wanita yang Dirindukan Surga

Assalamualaikum sobat pena. Ternyata jemariku sudah lama tidak menulis disecarik kertasku, entah apa yang membuat diri ini tidak bersemang...